Duka Jadi Blogger


Duka jadi seorang blogger adalah bekerja sendiri yang membuat kita terasa begitu capek fisik dan diremehkan orang terdekat yang membuat mental juga rasanya lelah.

Moshimoshi.. 🧚 Di akhir bulan ini aku mau cerita tentang kehidupan menjadi Blogger. Bukan kehidupan yang terlihat enaknya saja tetapi sisi lainnya yaitu tidak enaknya jadi blogger atau dukanya jadi seorang blogger. 

Biasa orang lain selalu menceritakan tentang enaknya menjadi seorang blogger seperti kerja di rumah, bisa ketemu keluarga terus, bisa sambil rebahan, bisa sambil ngedrakor, bisa sambil ngemil dan banyak hal lainnya lagi. Of course, hal itu semua pun benar tetapi ada hal lain juga yang orang lain perlu ketahui di balik hal tersebut. 

Tidak semua yang kalian lihat enaknya tersebut, benar-benar nyaman secara keseluruhan. Banyak hal yang kalian tidak ketahui dan disini aku ingin menceritakan dukanya jadi blogger versi yang aku rasakan. 

Disini aku tidak menceritakan dukanya orang lain melainkan dukanya yang aku rasakan. Biarkan dukanya orang lain, mereka yang menceritakan ya sendiri dan aku bercerita dukanya aku sendiri yang aku rasakan. 
  • Pekerjaan Tidak Diakui
Sering banget dianggap tidak bekerja atau pengangguran padahal dibalik itu semua, kita kerja keras sendiri di balik layar. Ok fine, buat hal yang kita dianggap orang pengangguran tetapi tidak enaknya juga, pekerjaan jadi blogger tidak diakui pemerintah karena tidak ada pilihan hal begini di KTP kita 😅 sehingga ya kita dianggap memang tidak bekerja. 


Dengan pekerjaan yang tidak dilakui ini, banyak hal yang berimbas di kehidupan sehari-hari kita. Nanti, akan aku ceritakan imbasnya di poin lainnya. 👍🏻

  • Kerja Sendiri
Kalian tahu betapa lelahnya kerja sendirian walau hanya di dalam kamar. Mengerjakan semuanya sendiri, ya benar-benar sendirian di ruang yang terbatas. Ini beda halnya dengan yang sudah sukses yang mempunyai studio sendiri, punya asisten buat mengatur ini itu terus punya tim editing dan hal lainnya. Kita Aamiin-kan untuk kita juga bisa sukses seperti itu. 

Tetapi, disini kita bercerita mengenai hal ya aku, kalian atau kita alami sekarang yang hanya bekerja dari kamar sempit dan properti seadanya. Bukan, bukan berarti kita tidak mensyukuri hal ini tetapi disini hanya ingin mengeluarkan unek-unek rasa capek/lelah kerja sendirian. 


Kami memulai mengerjakan dari tahap awal semuanya. Mulai menyiapkan Properti untuk foto produk, mengedit foto produk tersebut, makeup sendiri, mendandani diri sendiri, jepret sendiri, edit foto sendiri, mengatur semua jadwal sendiri dan benar-benar sendirian. 

Kalian harus tahu kalau kami kerja dikejar deadline. Alhamdulillah, jika deadlinenya lama dan kita masih bisa bernafas lega tetapi beda cerita dengan deadline mepet yang brand benar-benar ingin kerja cepat ini itu, bahkan kita tidak bisa ijin sakit. 

Yah, kalian kerja kantoran masih bisa ijin sakit lalu kemudian tidak mengerjakan pekerjaan hari itu. Mohon maaf, kami blogger tidak ada hal seperti itu walaupun waktu kami fleksibel. Disini mohon maaf, aku bukan ingin meremehkan kerja kantor tetapi hanya membandingkan sedikit mengenai hal absen dan kita punya plus minus sendiri. 

Di tengah permasalahan yang terjadi kemudian deadline datang, apakah brand mau mengerti? Tentu saja tidak. Ya memang, ada brand yang kadang bisa mengerti tetapi itu seperti 100:1 atau bahkan 1000:1.

Aku pernah mengalaminya, ketika suatu hal permasalahan datang dadakan dan pada saat itu juga aku ada deadline. Aku tetap harus mengerjakannya di tengah permasalahan tersebut dan rasanya benar-benar campur aduk. 

  • Gaji Tidak Tetap
Disini kepintaran kita mengatur keuangan sungguh di uji karena gaji seorang blogger tidak tetap dan tidak selalu sama setiap bulannya, kadang bulan ini banyak lalu bulan depan sepi dan akan terus seperti itu. 


Jadi, disini kita yang menentukan sendiri mau boros hayoo, mau nabung hayoo karena besok hari kita bahkan tak akan tahu ada job yang datang ke kita atau tidak ada datang sama sekali. 

Untuk hal ini, aku sejujurnya tidak terlalu mempermasalahkannya karena aku selalu yakin, rejeki tak akan pernah tertukar dan selama kita masih bernafas keesokan harinya, disitulah masih ada rejeki dari Allah. Sejauh ini, aku tidak pernah merasa kekurangan walau bekerja sebagai seorang blogger. 

Balik lagi, gaji tidak tetap dan tidak menentu inilah yang membuat aku sedikit kesulitan menabung dan membagi porsi ya untuk ini untuk itu karena aku bukan pengatur keuangan yang baik bahkan kadang suka salah hitung dan aku merasa mumet melihat angka-angka. Tetapi aku tekankan sekali lagi, walau begitu aku tidak pernah merasa kekurangan. Perlu kalian ketahui, hal ini bukan untuk dicontoh karena harusnya kita memahami dan bisa mengatur keuangan tetapi aku tidak bisa dengan angka yang tidak jelas setiap bulannya.

  • Susah Beli Rumah
Impian oh impian. Siapa yang tidak mau punya rumah dari hasil keringat sendiri dan memiliki rumah impian. Menjadi seorang blogger bagi aku sangat sulit untuk memiliki rumah dengan cicilan tetapi tidak bisa juga langsung cash karena tidak mempunyai uang sebanyak itu. 

Memiliki rumah dengan cicilan tentu harus ada syarat ini itu terutama slip gaji yang tetap atau kalau tidak bekerja di perusahaan, misal kerja sendiri harus memiliki tempat usahanya dan itu tidak dimiliki blogger. Huft. 😔


Mungkin, tidak akan ada masalah bagi kalian yang berkeluarga karena bisa dari suami tetapi berbeda dengan yang single dan ingin memiliki rumah sendirian.

Mungkin lagi nih, bagi kalian yang punya keluarga mampu membeli rumah dengan uang keluarga atau dapat support dari keluarga, beruntunglah kalian. Aku pun berharap juga begitu, siapa yang tidak mau begitu, ya kan?

Ah, berdoalah sukses sampai bisa punya uang cash untuk membeli rumah. Tidak perlu rumah mewah, hanya perlu rumah yang nyaman ditempati. 

Ah yee, disini aku tidak menyinggung mengenai hukum agama beli rumah cicilan atau apapun, disini aku menceritakan susahnya membeli rumah cicilan dengan kerjaan blogger. 

  • Diremehkan Orang
Hmm bukan lagi ini sih, sudah menjadi makanan sehari-hari. Aku pribadi cuek dengan hal ini jika orang lingkungan rumah meremehkan karena sudah terlalu terbiasa. 

Satu hal yang masih tidak bisa aku terima kalau orang yang dekat/orang kita sayangi, ikut meremehkan pekerjaan kit sebagai blogger padahal dia tahu bagaimana cara kita bekerja, bagaimana susahnya kita bekerja tetapi mereka masih meremehkan. Sungguh bikin hati pilu. Bikin sesegukkan, menangis. 😭


Itulah kiranya duka jadi blogger yang aku rasakan diluar kesenangan yang kalian lihat. Duka yang membuat capek fisik dan lelah mental juga. Tetapi, di luar semua itu, aku mensyukuri menjadi seorang blogger. Semoga kita semua yang seorang blogger, bisa sukses dikemudian hari sesuai impian yang kita mau. Salam sukses untuk semua blogger. Love ya. 😘




LOVE,
Rima Angel


Post a Comment

10 Comments

  1. Semangat terus Rimm biar bisa buktikan kalau as a blogger bisa survive dan menghasilkan, hempaskan aja tuh orang-orang yang suka nyinyirin pekerjaan orang lain padahal gak tau struggle di belakangnya :( apalagi struggle dikejar deadline yaa

    ReplyDelete
  2. Semangat terus Rimm biar bisa buktikan kalau as a blogger bisa survive dan menghasilkan, hempaskan aja tuh orang-orang yang suka nyinyirin pekerjaan orang lain padahal gak tau struggle di belakangnya :( apalagi struggle dikejar deadline yaa

    ReplyDelete
  3. Setiap profesi memang punya plus dan minusnya masing-masing ya, Mbak XD. Semoga tetap sabar menghadapi minusnya dan selalu bersyukur untuk setiap plusnya.

    ReplyDelete
  4. Iya banget sih kalo jd blogger gak bisa izin sakit, kalo udah deadline ya harus dikumpulin. Aku ngerasain banget sih tentang sakit ini huhu

    ReplyDelete
  5. Beberapa dukanya ada eny alami juga ka, mulai gajih tidak tetap dan dipandang sebelah mata huftt tapi harus tetap semangat rezeki Allah yg ngatur kan hhi

    ReplyDelete
  6. Banyak orang ga paham ya mbak profesi blogger itu. Dikira gampang jadi blogger padahl lumayan menguras otak juga buat mikir tema

    ReplyDelete
  7. memang salah satu hal yang cukup mengganjal dari blogger ini adalah pekerjaannya yang belum terlalu diakui orang yaa. beda nih kayak youtuber misalnya sekarang pekerjaan itu sudah diakui orang. tapi aku salut nih sama rima yang konsisten banget ngeblog bahkan berpenghasilan utama dari dunia blog ini

    ReplyDelete
  8. kerja sendiri adalah bagian yang paling relate hahaha. Terus karena udah terbiasa sendiri, jadinya ngerjain kerjaan di platform lain pun sendiri, semacam krisis kepercayaan ke orang lain wkwkwk. Tapi enaknya blogger bisa kerja dimana aja ya ka rim, yang penting ada koneksi internet hihihi

    ReplyDelete
  9. Haaaaay ka rim, salah satu blogger fav aku, panutan. Apa yang dikatan ka rim bener bngt kadang dukanya itu. Apalagi kalo client yang gak mau tau. Duh kdang sedih bngt kalo ingat kejadian kejadin yang tidak enak hiks.

    Eh itu poin terakhir kok ngena bngt yaa. Mau ngambil rumah kek sulit banget, harus ada persyaratan administarsi yang blogger sendiri kdng gak punya. Semoga bisa terwujud ya kak, ttp semangat

    ReplyDelete
  10. Padahal jadi blogger kalau rajin dan konsisten cuan mengalir terus. Semoga nanti blogger jadi profesi yang makin dikenal dan diakui di masyarakat ya, soalnya relate banget di bagian gak dianggap kerja itu.

    ReplyDelete

Hai.. Girl ^.^
Jika kalian mempunyai pertanyaan, saran & kritik atau bahkan informasi mengenai tentang review produk/artikel/apapun yang aku tulis, bisa tinggalkan komentar dan sebisa mungkin akan selalu aku balas satu persatu pertanyaan kalian.

Dimohon untuk tidak meninggalkan link hidup/aktif dikomentar dan dimohon untuk tidak menggunakan 'unknown' karena komentar tidak akan disetujui.
Please, klik 'notify me' supaya balasan pesan terbaca oleh kalian.

Terimakasih sudah mengunjungi blog aku.
*kecup mesra 💏