Selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim. Yuks, kita bersama berkolaborasi untuk mengurangi polusi.
Hujan-hujan begini enak banget ya rasanya menulis sambil minum-minuman hangat terus play music, duh lengkap deh rasanya hidup ini. 🥰
Berhubungan dengan cuaca yang dari tadi kita bahas, kali ini juga aku ingin membahas mengenai perubahan iklim yang terjadi di bumi tempat kita tinggal ini. Yang akan aku bahas mengenai polusi dan dampak perubahan iklimnya.
Pengertian Polusi, Iklim dan Perubahan Iklim
Tidak lengkap rasanya kalau kita akan membahas mengenai polusi dan perubahan iklim tetapi tidak tahu pengertiannya ya. Jadi, mari kita bahas pengertiannya masing-masing.
Polusi sendiri pengertiannya adalah pelepasan bahan kimia, fisika, biologi maupun radioaktif yang dapat mencemari lingkungan.
Sedangkan iklim didefinisikan sebagai hasil interaksi antara proses-proses fisik dengan kimia fisik yang meliputi suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan, yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi.
Oleh karena itu, perubahan iklim merupakan proses yang sangat kompleks, dipengaruhi banyak faktor dan saling berinteraksi dalam waktu panjang (Winarso 2002).
Berbagai Macam Polusi
Sebelum kita bahas polusi yang berdampak terhadap perubahan iklim, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa saja macam polusi.
Berbagai macam polusi, yaitu :
- Polusi udara biasanya dari CO2, CFC, serta SO2.
- Polusi air biasanya dari pencemaran limbah industri.
- Polusi suara datangnya dari suara kendaraan bermotor maupun industri.
- Polusi cahaya biasanya dari cahaya yang terlalu kuat pada lampu kendaraan bermotor.
- Polusi penglihatan dari gedung-gedung yang terbengkalai.
- Kontaminasi radioaktif.
Nah, ada 6 macam polusi yang terjadi di bumi ini.
Polusi Udara
Polusi udara bisa dibedakan menjadi 2 yaitu polusi udara terbuka (outdoor air pollution) dan Polusi udara tertutup (indoor air pollution).
Polusi udara terbuka (outdoor air pollution), yaitu polusi yang terjadi di jalan raya yang dilalui kendaran bermotor, di sekitar daerah industri, dalam kendaraan bus umum yang terbuka, dan lain-lain.
Polusi udara tertutup (indoor air pollution), yaitu polusi dalam rumah, gedung, kendaraan tertutup,dan lain-lain. Sumber pencemaran udara terbuka adalah gas yang dikeluarkan knalpot kendaraan bermotor, industri, dan pencemaran dari pemakaian energi di rumah tangga.
Sedangkan sumber polusi udara tertutup datangnya dari pencemaran udara luar dan juga dari rokok, sumber polusi udara tertutup yang terbanyak adalah dari asap rokok, cat dinding ruangan, asap dari energi yang digunakan dalam rumah tangga, hewan peliharaan, dan lain-lain.
Berbagai Polusi yang Menyebabkan Perubahan Iklim
Setelah kita mengetahui mengenai berbagai macam polusi, kali ini kita akan membahas perubahan iklim yang ditimbulkan oleh polusi tersebut.
Para ilmuwan memperhatikan bahwa perubahan iklim (khususnya pola perubahan suhu dan curah hujan) mungkin terjadi terlalu cepat terhadap umat manusia (Schneider, 1989).
Kemampuan teknologi yang dimiliki manusia dan kebutuhannya terhadap sumber-sumber alam telah meningkat secara cepat sejak revolusi industri di dunia barat (1750 -1850).
Hal ini tidak terpikirkan sebelumnya, bahwa perubahan tersebut akan berdampak terhadap perubahan lingkungan. Hanya beberapa dekade terakhir ini para ilmuwan mulai meneliti untuk dapat memahami tentang apa yang terjadi di lingkungan ini. Aktivitas umat manusia selanjutnya dapat dilihat secara signifikan penyebab dari perubahan lingkungan ini.
Hal ini umumnya dikarenakan oleh konflik antara melindungi dan memanfaatkan lingkungan, seperti pengembangan dan eksploitasi sumber-sumber fisik, pembangunan dan urbanisasi, perubahan penggunaan lahan dan deposit limbah.
Sebenarnya dalam kondisi normal, iklim tidak berubah, tetapi dalam kondisi yang tidak biasa dapat terjadi perubahan iklim. Salah satu penyebab dari terjadinya perubahan iklim adalah terjadinya pemanasan global (kenaikan suhu), dan salah satu penyebab pemanasan global adalah meningkatnya gas rumah kaca (GRK) di atmosfer.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat EPA (2006) yang mengatakan bahwa terkait dengan emisi GRK yang terus bertambah akibat semakin meningkatnya kegiatan manusia, beberapa ilmuwan menyatakan bahwa manusia dapat mengubah suhu global dan iklim bumi pada laju yang belum pernah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa akar permasalahan dari terjadinya perubahan suhu global dan perubahan iklim global adalah kegiatan antropogenik yang dilakukan secara tidak bijaksana dan jauh dari sifat kesalehan terhadap lingkungan (Riani 2011a).
Perubahan Iklim Yang Terjadi
Adapun salah satu pertanda bahwa lingkungan semakin parah adalah adanya penumpukan CO2 di atmosfer yang akan menyebabkan bumi makin panas, sebagai akibat terjadinya pemanasan global. Di lain pihak, terjadinya pemanasan global tersebut pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim global.
Perubahan iklim yang terjadi akibat polusi adalah terjadinya hujan asam, efek rumah kaca, pemanasan global dan el Nino dan la nina.
- Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan dengan pH yang sangat rendah pada tetesan airnya. Penyebab hujan asam yang paling dominan adalah SO2, CO2, dan NO. Dengan komposisi udara pada atmosfer yang normal, hujan akan turun dengan pH 5,6 sehingga hujan yang memiliki pH < 5,6 dapat dikategorikan sebagal hujan asam.
Penelitian pada lapisan es menunjukkan pH hujan telah berubah dari 6 menjadi 4 terjadi karena banyaknya gas buangan. Hujan ada asam yang cukup spektakuler terjadi pada era awal revolusi industri di Inggris, saat itu industri banyak mengeluarkan gas buangan yang memicu terjadinya hujan asam dengan pH mencapai 2.4 (pH yang dimiliki asam cuka).
Gas-gas penyebab hujan asam dihasilkan oleh alam (letusan gunung berapi dan daur biologis di tanah) dan manusia (asap kendaraan bermotor dan industri). Gas-gas ini selanjutnya akan bereaksi dengan hujan membentuk asam, itu lah yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
- Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah proses penghangatan bumi karena adanya penyerapan sinar infra merah. Tanpa adanya efek ini suhu bumi akan turun sekitar 30°C. Sinar yang datang ke bumi sebanyak 30% dipantulkan dan sisanya digunakan untuk menghangatkan daratan, lautan, dan atmosfer.
Efek rumah kaca terjadi karena bumi relatif transparan terhadap sinar tampak, namun sangat menyerap sinar infra merah sehingga bumi akan menghangat karena adanya penyerapan energi tersebut.
Gas yang bertanggung jawab terhadap efek rumah kaca adalah HO (berpengaruh 36%), CO2 (12%), dan O2 (3%). Ketiga senyawa ini sangat mudah menyerap energi sinar infra merah yang sampai padanya.
Peningkatan efek rumah kaca sangat dipengaruhi CO2 karena daur uap air naik dengan drastis, kadar CO2 sangat dipengaruhi oleh industri dan kendaraan bermotor sehingga jika kadarnya naik otomatis suhu udara akan naik.
Penanggulangan efek rumah kaca dapat dilakukan dengan mengatur kadar pada CO2 udara. Pengaturan ini dilakukan dengan mengatur gas buangan pada industri serta penggantian bahan bakar fosil ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
- Pemanasan Global
Pemanasan global adalah bertambah panasnya atmosfer bumi serta samudera selama beberapa dekade terakhir. Menurut penelitian suhu bumi diketahui meningkat 0,6 ‡ 0,2°C selama 20 abad terakhir.
Pemanasan global diduga terjadi akibat efek rumah kaca, namun ada beberapa teori lain, seperti: variasi suhu alami bumi, konsekuensi akan datangnya periode dingin (era es kecil), variasi pancaran sinar matahari, dan pemanasan area pemukiman yang semakin besar.
- El Nino dan La Nina
El Nino dan La Nina adalah peristiwa naik-turunnya suhu pada permukaan air di sebelah timur samudera Pasifik. Tanda-tanda akan terjadinya El Nino adalah: naiknya tekanan udara di Samudera Hindia, turunnya tekanan udara di Samudera Pasifik, bertukarnya kekuatan angin di selatan Pasifik, adanya udara hangat di Peru sehingga menyebabkan terjadinya hujan di gurun, dan air bertambah hangat di barat dan timur Pasifik, serta Samudera Hindia.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Manusia
Penelitian Aguilar-Gomez et al., (2022) tentang dampak polusi menunjukkan bahwa polusi dapat merusak kesehatan manusia. Dalam penelitian Monday & Chindo (2018) ditemukan jumlah total kehidupan hewan di bumi telah berkurang setengahnya dalam 35 tahun terakhir dan populasi burung telah menurun 40%. Penelitian Ukey & Rai (2021) menunjukkan peningkatan suhu pemanasan global secara signifikan bahwa suhu tahunan akan lebih tinggi sebesar 0,1-1,1°C pada tahun 2020-an, sebesar 0,6-2,8°C pada tahun 2050-an, dan sebesar 1,0-4,6°C pada tahun 2080-an, tergantung pada kotanya dan skenario emisi.
Dampak yang diakibatkan oleh perubahan iklim tentu saja berdampak bagi manusia. Adapun dampak yang ditimbulkan adalah :
- Dampak Hujan Asam
Hujan asam sangat merusak karena dapat membunuh tunas tanaman. Jika tunas tidak dapat tumbuh maka tidak akan ada daur hidup tanaman. Tanah juga dapat menjadi asam, logam-logam mudah berkarat, dan juga kesehatan manusia akan terganggu.
Karena penyebab utama hujan asam adalah gas hasil industri dan kendaraan bermotor, sebaiknya digunakan mesin yang lebih ramah lingkungan karena lebih sedikit menghasilkan asap yang mengandung sulfur, nitrogen, dan karbon. Pengendalian ketiga bahan ini biasanya dilakukan pada cerobong asap industri dengan proses elektrolisis sehingga unsur ini tidak akan terbang ke udara namun menggumpal dan jatuh ke dasar cerobong.
- Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global tidak saja akan mengakibatkan dampak pada lingkungan hidup secara langsung, namun juga dapat menyerang sektor sosial dan perekonomian. Dengan naiknya suhu bumi, es akan lebih banyak mencair yang akan mengakibatkan penurunan pH lautan sehingga kehidupan laut akan terganggu. Selain itu, pencairan es juga akan mengakibatkan kenaikan permukaan laut.
- Dampak El Nino dan La Nina
El Nino maupun La Nina membawa dampak yang cukup mengganggu lingkungan hidup dan juga sektor perekonomian. Dampaknya pada lingkungan hidup adalah terjadinya kekeringan, seperti yang dialami oleh Indonesia dan Australia pada tahun 2006.
Kekeringan sangat berdampak pada pertanian yang sangat membutuhkan asupan air untuk menjaga tanaman tetap hidup. Selain itu, sektor perikanan juga turut terkena imbasnya. Akibat naiknya suhu lautan, ikan-ikan akan pergi ke tempat yang suhunya lebih rendah sehingga hasil tangkapan nelayan pun berkurang.
Dampak Polusi Bagi Kesehatan Tubuh
Polusi tidak hanyar berdampak pada perubahan iklim saja tetapi juga berdampak bagi kesehatan kita. Berbagai masalah kesehatan terjadi akibat dari dampak polusi yang terjadi.
Polutan berbahaya dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker, lupus, dan asma. Polutan yang lebih berbahaya dapat langsung menyebabkan kematian, seperti kontaminasi radioaktif. Polusi udara dapat menyebabkan sakit tenggorokan, sesak nafas, serta masalah pencernaan. Sedangkan, polusi suara dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan mendengar, stres, dan gangguan tidur.
Hutan Sebagai Salah Satu Solusi Untuk Mengatasi Polusi dan Perubahan Iklim
Hutan merupakan bagian penting dari usaha global untuk menghadapi perubahan iklim. Namun hingga saat ini, hutan seringkali dilihat dalam konteks mitigasi melalui reforestasi, aforestasi dan akhir-akhir ini, pencegahan deforestasi dan degradasi hutan. Tetapi dengan adanya miliaran orang yang bergantung kepada hutan (dengan berbagai cara) sebagai sumber mata pencaharian mereka, hutan dapat juga berperan penting dalam adaptasi.
Hutan menyediakan beragam bahan baku dalam bentuk makanan, bahan bakar dan material tempat berlindung bagi jutaan manusia. Dan hutan menyediakan jasa ekosistem, seperti pengaturan air, pencegahan erosi dan penyimpanan karbon-untuk miliaran orang lainnya. Kita memerlukan hutan sebagai penyedia bahan-bahan baku dan jasa ekosistem tersebut di masa depan dan dalam menghadapi perubahan iklim.
Efek perubahan iklim terhadap sistem ekologi telah diamati di berbagai tingkat organisasi ekologi mulai dari organisme hingga ekosistem. Pengamatan-pengamatan itu termasuk perubahan dalam struktur dan fungsi, perputaran karbon dan nitrogen, distribusi spesies, besarnya populasi, saat reproduksi atau migrasi, dan lamanya musim pertumbuhan (Corlett dan Lafrankie 1998; Gitay et al. 2002; Root et al. 2003; Clark 2007).
Penelitian-penelitian ini melaporkan bahwa perubahan global dapat menjadi ancaman konservasi pada masa ini maupun masa mendatang. Penelitian ini juga menekankan pentingnya mempertimbangkan perubahan iklim dalam konservasi, pengelolaan atau restorasi hutan tropis. Ancaman lainnya akan muncul ketika iklim terus berubah, terutama ketika iklim berinteraksi dengan tekanan-tekanan lain seperti fragmentasi habitat (McCarty 2001; Brook et al. 2008).
Mengikuti anjuran Smithers dan Smit (1997), membedakan dua kategori besar langkah-langkah adaptasi hutan, bergantung pada hasil atau efek yang diharapkan. Kategori pertama adalah langkah adaptasi yang ditujukan untuk melindungi suatu sistem dari perubahan-perubahan kecil, dengan meningkatkan ketahanan dan ketangguhan terhadap perubahan. Pada kategori kedua, tujuan langkah adaptasi hutan adalah memfasilitasi perpindahan atau evolusi sistem menuju keadaan baru (Smithers dan Smit 1997).
Kebijakan untuk Mengatasi Perubahan Iklim
Penanggulangan masalah polusi tiap-tiap negara berbeda-beda bergantung pada peraturan yang diterapkan di negara tersebut. Namun, sebaiknya kita juga berusaha untuk mengurangi masalah polusi dengan melakukan penghijauan di rumah.
Melakukan penghijauan di rumah adalah hal yang kecil tetapi juga berdampak bagi bumi kita. Semua itu dimulai dari hal yang kecil terlebih dahulu dan hal yang ada di sekitar kita terlebih dahulu, baru kita bisa memulai hal besar lainnya.
Nah, kalau kalian memiliki kesempatan untuk membuat kebijakan untuk mengurangi polusi demi mengatasi perubahan iklim, kira-kira kebijakan apa yang akan kamu terapkan guys?
Kalau aku sendiri, menyuruh masyarakat untuk melakukan penghijauan tadi seperti setiap rumah harus mempunyai taman kecil atau setidaknya setiap rumah menanam 1 pohon di halaman rumahnya. Pokoknya hal simple yang bisa dilakukan dengan mudah.
Kebijakan mengurangi polusi yang sederhana bisa dilakukan di rumah, jika dirincikan kebijakan yang aku inginkan adalah :
- Setiap rumah mempunyai tanaman atau menanam 1 pohon/mempunyai tanaman agar lingkungan sekitar jadi lebih sejuk
- Tidak merokok di dalam ruangan
- Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan
- Menggunakan barang elektronik sesuai kebutuhan
- Tidak memutar musik atau audio terlalu kencang dan tidak memutarnya di jam malam
- Hemat energi seperti mematikan lampu jika tidak diperlukan.
Nah, kebijakan inilah yang aku inginkan diterapkan oleh setiap orang agar bisa mengurangi polusi. #SelimutPolusi #MudaMudiBumi #UntukmuBumiku #TeamUpForImpact
Kebijakan yang aku inginkan tersebut, bisa langsung kita terapkan langsung secara pribadi juga. Yuks, kita bersama-sama berkolaborasi melakukan hal tersebut untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi ini dengan melakukan hal kecil terlebih dahulu dimulai dari rumah kita sendiri.
Source :
- Buku Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara dan Kebisingan) - Dr. Izarul Machdar.
- Buku Perubahan Iklim dan Kehidupan Biota Akuatik - Etty Riani.
- Buku IPA FISIKA 3 - Mikrajudin Abdullah.
- Buku Coret - Coret Anak Desa Berprofesi Ganda - Mangku Sitepoe.
- Buku Sinergi Budaya dan Teknologi dalam Ilmu Sastra - Yoseph Yapi Taum, dkk.
- Buku Menghadapi Masa Depan Yang Tak Pasti : Bagaimana Hutan dan Manusia Beradaptasi Terhadap Perubahan Iklim - Bruno Lucatelli, dkk.
LOVE,
Rima Angel
0 Comments
Hai.. Girl ^.^
Jika kalian mempunyai pertanyaan, saran & kritik atau bahkan informasi mengenai tentang review produk/artikel/apapun yang aku tulis, bisa tinggalkan komentar dan sebisa mungkin akan selalu aku balas satu persatu pertanyaan kalian.
Dimohon untuk tidak meninggalkan link hidup/aktif dikomentar dan dimohon untuk tidak menggunakan 'unknown' karena komentar tidak akan disetujui.
Please, klik 'notify me' supaya balasan pesan terbaca oleh kalian.
Terimakasih sudah mengunjungi blog aku.
*kecup mesra 💏